TARAKAN – Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tarakan mencatat sebanyak 12.613 Warga Negara Asing (WNA) tiba melalui jalur laut di wilayah Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) sepanjang tahun 2024. Sementara itu, jumlah WNA yang berangkat melalui jalur yang sama tercatat sebanyak 17.732 orang.
Untuk kedatangan melalui jalur udara, terdapat 2 WNA yang masuk dan 2 WNA yang berangkat melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Udara di Kota Tarakan.
“Sebagian besar WNA yang masuk berasal dari Malaysia dengan tujuan utama untuk kunjungan keluarga,” ungkap Kepala Kantor Imigrasi Tarakan, Octaveri, pada Minggu (12/1/2025).
Dalam hal pengawasan keimigrasian, Kantor Imigrasi Tarakan melaporkan telah melakukan penindakan hukum sebanyak 36 kali sepanjang tahun 2024. Penindakan tersebut meliputi berbagai Tindak Administratif Keimigrasian (TAK) yang tercatat sebanyak 14 kasus.
“Pengawasan ini bertujuan memastikan kepatuhan terhadap aturan keimigrasian, termasuk pemeriksaan dokumen dan status keimigrasian warga asing,” jelas Octaveri.
Pelanggaran administrasi yang ditangani meliputi berbagai tindakan, seperti penangkalan WNA, pembatalan izin tinggal, pelanggaran izin tinggal (overstay), hingga deportasi. Selama tahun 2024, Kantor Imigrasi Tarakan mencatat tiga kasus deportasi yang dilakukan terhadap WNA yang melanggar peraturan keimigrasian.
“Deportasi merupakan langkah hukum yang kami lakukan untuk memberikan sanksi terhadap pelanggaran keimigrasian oleh WNA,” tambah Octaveri.
Kepala Kantor Imigrasi Tarakan, Octaveri juga menegaskan bahwa pelayanan keimigrasian tetap dilakukan meskipun pada hari libur. Hal ini dilakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses layanan, terutama di lokasi-lokasi yang menjadi fokus pengawasan petugas, seperti pelabuhan dan layanan paspor.
“Sebagian petugas Imigrasi bahkan tetap bertugas pada akhir pekan dan hari-hari libur nasional untuk memastikan layanan keimigrasian tetap berjalan dengan baik,” pungkasnya. (*)
